Potensiostat sendiri merupakan penyearah di bawah cabang, dengan potensial konstan, fungsi arus konstan.
Potensi konstan mengacu pada umpan balik elektroda referensi sebagai standar konstan untuk mengontrol keluaran perangkat penyelesaian.
Sederhana sekali, misalnya untuk pipa yang baru dibangun, potensial proteksi katodiknya harus sebesar -1.2V, sehingga potensiostatnya disetel sebesar -1.2V. Untuk memenuhi persyaratan -1.2V, potensiostat akan meningkatkan outputnya hingga potensinya menjadi -1.2V.Pada saat ini, tegangan keluaran dikatakan 10V, dan arusnya dikatakan 5A. Maka kita dapat mengatakan bahwa tegangan dan arus yang dibutuhkan pipa ini untuk memenuhi persyaratan proteksi adalah 10V dan 5A.
Jika ada potensi masalah seperti interferensi, kerusakan elektroda referensi, lalu bagaimana cara kerja potensiostat?
Hal ini memerlukan fungsi arus konstan, keluaran arus konstan, yaitu keluaran arus tidak berubah, tegangan berubah. Jadi sekali lagi, jika potensial konstan diputus, apa yang harus saya lakukan dengan arus konstan?Kita melalui sedikit kesadaran bahwa pipa perlu arusnya adalah 5 a, jadi arus kita harus konstan diberikan dalam 5 a, yang terbaik adalah menguji tiang pancang, diukur dengan pipa referensi portabel di bawah potensial sebenarnya adalah 1,2 v, jika ya, maka diberikan pada 5 a sesuai, jika arusnya kecil, besar akan mengurangi arus,Inilah yang sering disebut dengan pengoperasian manual.